Ada yang bilang bahagia itu ibarat seperti kita memakai pakaian dalam. Sekalipun kita cerita " hari ini, aku pakai pakaian dalam merk A dan rasanya nyaman banget, maklumlah mahal" hiikksss... Dan orang lain gak tau kita beneran pakai merk tersebut apa engga, nyaman apa engga.. Pun sama halnya dengan kebahagian sekalipun kita memanipulasi tidak ada orang yang tau.
Yang namanya bahagia, setiap orang punya standart yang berbeda-beda. Ada yang bahagia hanya dengan keluarga, kalo kita orang jawa biasa bilang makan gak makan yang penting kumpul. ada juga yang bahagia kalo sudah mapan secara finansial,punya rumah, mobil, barang-barang branded dan jalan-jalan tiap minggu. Tergantung kita menyikapi bahagia itu seperti apa.
Jika bahagia punya skala kamu ada di skala berapa???
anggap aja bahagia itu kita bikin skala 1 sampai dengan 10. ada yang diskala 7 itu uda bahagia, punya kerjaan yang dibilang cukup, punya temen banyak dan bisa jalan-jalan kemana-mana.
Ada juga yang diskala 10 punya segalanya tapi tak bahagia.
serius ya,, bahagia seseorang itu tidak bisa kita samakan, sepintar apapun kita memanipulasi perasaan ujungnya kita juga yang nyesek. Sama halnya sepatu, sepatu si anu ukuran 37 sementara ukuran si ani 40, kita maksa pakai karena sepatu si anu lebih bagus, gak muat di muat-muatin. gak ada di ada-adain. sakiiiiiit saay..
Kalo saya pribadi bahagia itu sederhana, Saya yang statusnya sudah menikah dan alhamdulillah tuhan kasih saya titipan yang sangat luar biasa, anak yang cantik dan suami yang baik. itu sudah kebahagian yang tak ternilai buat saya, karena ada yang kurang seberuntung saya, ada yang masih masa penjajakan belum jelas mau dibawa kemana, ada juga yang sudah menikah tapi belum juga dititipi momongan. dan satu lagi yang membuat saya bahagia rumah yang tidak bertetangga.
serius, omongan orang itu faktor paling krusial yang menentukan kita bahagia apa engggak.
Percaya atau enggak omongan orang itu racun paling mujarab, seperti saya yang sudah keracunan omongan orang, tadinya saya merasa bahagia dengan kondisi saya yang sekarang, dan mendadak hati hancur gara-gara omongan orang juga, kurang ini lah, kurang itu lah, mestinya begini lah, mestinya begitu lah. capek tau dengerin omongan orang, emang situ wasit bisa ngatur jalanya hidup orang.
jadiiii, intinya bahagia itu tidak dicari tapi diciptakan sendiri. Bahagia itu bukan pemberian dari orang lain, melainkan datang dari hati.
Satu lagi, tutup telinga, terserah orang mau bilang apa yang penting kita jalani hidup sebaik mungkin, selebihnya kita serahkan kepada yang maha segalaNya.
buat kamu yang suka baper sama postingan temen di instagram, sabar ya mungkin kamu harus belajar mengendalikan hati.
Salam, semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar