}

Kamis, 28 September 2017

SULITNYA UNTUK IKHLAS

                                                                      ****

Sesuatu yang paling susah untuk  diluruskan adalah niat, karena seringnya ia berubah - ubah. Begitupun dengan apa yang kita lakukan, segala sesuatu harus didasari dengan niat, supaya tidak menimbulakn masalah hati dikemudian hari., seperti kecewa karena kebaikan yang tak berbalas atau pun deretan keinginan yang tak sesuai dengan kenyataan. sakit, marah, menyalahkan Tuhan dan lain sebagainya.

Tidak mudah...? memang tidak, bahkan yang sudah berilmu pun susah untuk mempraktikkan ilmu ikhlas.
Sabar dan ikhlas adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. tanpa ikhlas kita tidak akan mampu sabar, pun sebaliknya tanpa sabar bagaimana kita bisa ikhlas.  Ke dua nya sama-sama ilmu tingkat tinggi, belajarnya setiap hari, latihanya setiap saat, dan ujiannya sering mendadak.
Ya allah begitu sulit untuk mencapai ridho Mu.

Seperti halnya sabar dan ikhlas yang selalu beriringan, kita pun demikian persoaalan seakan selalu jadi bumbu yang wajib dihidangkan dalam setiap perjalanan hidup, selalu beriringan sembari memberikan bekal kedewasaan dari setiap persoaalanya.


www.dianfemale.blogspot.com



Seperti saya?
yang sering  mengeluh dengan adanya konflik yang mulai bermunculan, makin kesini makin dihujani konflik, seolah tidak ada ujungnya.
Sesak rasanya ketika kita dihadapkan dengan permasalahan itu-itu saja dan tidak ada penyelesainnya. dan ujung-unjung nya harus mengalah karena keadaan.
dari situ saya mulai diselimuti rasa menyalahkan, hancur karena keadaan tidak sesuai dengan harapan. dan yang lebih hancur orang yang kita percaya tidak berpihak kepada kita hanya karena silsilah. Kebenaran seolah tidak ada harganya, perjuangan terasa tidak ada artinya, jangankan pengakuaan, kebenaraan  seakan enggan untuk menoleh kepada kita.
IKHLAS dan SABAR ..... iya hanya itu yang bisa saya lalukan.

Jadi intinya, saat dimana kita diberi peluang untuk melebarkan dan meluaskan hati untuk belajar mendewasakan diri.
Dan pada saat itupun kita sedang diberi kesempatan untuk bisa menilai diri sendiri, sudah mampu ridha atau belum. jika masih rasa "kecewa" yang hadir maka "bersiaplah masuk ke dalam" (benah-benah hati).

Wassalam,









Tidak ada komentar:

Posting Komentar