}

Kamis, 15 September 2016

AFTER WEDDING PART I


Alienco Photograpy 

Warna putih yang mendominasi acara menyiratkan sebuah acara sakral yang dimaksudkan sekali seumur hidup. Wewangian lembut yang berasal dari bunga krisan, membuat suasana semakin hangat. Musik klasik mengalun samar-samar menambah suasana damai. Janji yang diucap oleh kedua mempelai disambut isak haru kebahagiaan. Sebuah pernikahan yang ditunggu-tunggu banyak pihak akhirnya terlaksanakan. Namun setelah buai pernikahan usai, banyak hal yang akhirnya tersingkap. Banyak hal yang terlihat dan terungkap.

Kebiasaan pasangan yang tadinya kita tidak tau, semua tersibak secara perlahan. Saya sempat mengadakan polling kecil-kecilan soal hal yang berubah dari pasangan setelah menikah di fanpage Facebook Fimela Media. Hasilnya, pembaca mengakui perubahan sikap pasangan itu memang nyata. Ada yang berubah ke arah positif, tapi kebanyakan mengaku cenderung ke arah negatif. Misalnya, tak lagi rela berkorban, hilangnya perhatian dan romantisme, sampai tak lagi mengutamakan kejujuran.“Sebelum menikah, dia rela melakukan apa pun, kalau sekarang apa-apa disuruh sendiri,”
“Dulu dianggap segalanya, tapi sekarang anak-anak jadi nomor satu. Nggak apa-apa sih selama perubahan fokus itu ke hal positif. Tapi, kadang khawatir juga kalau porsi sayang suami ke aku berkurang,


Diambil dari Google+
Perubahan itu membuat siapa pun bertanya-tanya, masihkah ada cinta dalam rumah tangga? 
Psikolog Anna Surti Ariani dari Klinik Terpadu UI kemudian menjelaskan, siap menikah artinya kita pun mesti siap menerima perubahan. Tenang, bukan berarti perubahan itu menjadi sinyal kalau cintanya kepadamu memudar. Perubahan sikapnya, pola hubunganmu dan dia, adalah proses pencarian masing-masing ke satu tingkatan: kenyamanan. ***(kutipan dari tabloid NYATA (Tabloid mingguan greco))***
Cinta memang terus berubah, bertumbuh, berkembang, dan berevolusi. Cinta yang semula menggebu menjadi makin matang dan mendalam di hati. Di sinilah pentingnya proses pendekatan, perkenalan karakter sampai visi dan misi, juga meyakini masing-masing punya cinta yang begitu besar untuk menyempurnakan hubungan. “Penting sekali melihat apakah kalian benar-benar cocok sampai seumur hidup,”
“Cinta bertahan maksimal sekitar 6 bulan. Setelah itu, kalau tak dipupuk dengan persahabatan, tidak akan berubah menjadi kasih sayang. Ketika cinta tak berubah menjadi kasih sayang, maka terlihatlah segala yang tidak terlihat ketika kita dibutakan oleh cinta
,Tak ingin ada pertengkaran dalam rumah tangga? Solusinya adalah tidak menikah. Pernikahan tak mungkin lepas dari yang namanya konflik, dan satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan menjadi pasangan yang lebih baik dan hebat berkat banyaknya masalah itu.
So, saat pasanganmu begitu menyebalkan, banyak perubahan darinya yang mengejutkan, atau kamu mulai ragu untuk terus ada di sampingnya, ingat kembali kamu pernah begitu yakin dia satu-satunya pendamping yang kamu inginkan. Ingat juga selalu ada laki-laki yang baik untuk perempuan baik, demikian berlaku sebaliknya. Kalau tak ingin merasakan lika-liku semacam ini, benar apa kata Mario, solusinya adalah tidak menikah.